Ngatore Longku !
Kehadiran setiap hari raya Idul Adha merupakan momentum yang sangat menarik dan berbahagia bagi masyarakat Madura. Hal itu, karena setiap kita masuk ke perkampungan terutama di desa –desa kecil di Madura maka setiap penghuni rumah senantiasa akan memberikan senyuman sekaligus mempersilahkan kita untuk memasuki rumahnya, walaupun kita sebelumnya belum kenal – biasanya kalimat yang sering dipakai adalah ngatore longku kalimat ini berarti silahkan masuk dan menikmati hidangan yang ada dengan gratis dan sepuasnya.
Di setiap hari raya seperti hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha masyarakat Madura sehabis melakukan sholat I’d biasanya setiap orang mengunjungi mertua apabila mereka berbesan dan berkunjung ke rumah guru ngaji atau ke rumah sanak saudara, baik bersama –sama maupun sendirian.
Hari Raya Qurban (Idul Adha)
Ketika merayakan hari raya Idul Adha biasanya sehabis sholat I’d dilakukan penyembelihan hewan qurban. Cerita adanya hari raya qurban, dikisahkan Ketika Nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah untuk menyembelih putranya, Ismail, tetapi Allah kemudian menggantinya dengan hewan sebagai qurban. Kisah nabi allah yang masuk ke dalam Ulul Azmi ini sampai diabadikan di dalam Al-Quran dan menjadi tradisi buat umat Nabi Muhammad untuk mengenang pengorbanan dan keikhlasannya mengabdikan diri kepada Allah Swt.
Pakar tafsir Indonesia, Prof. Muhammad Quraish Shihab menuliskan bahwa dalam bahasa indonesia ada dua makna korban. korban bisa jadi disakiti, bisa jadi hatinya atau badannya, dia dikorbankan. Korban juga berarti ketulusan, persembahan, persembahan kepada siapapun, apalagi kepada Allah, tidak bisa kalau tidak disertai dengan ketulusan. Orang yang dikorbankan mestinya menimbulkan rasa sedih di hati, tapi kesedihan itu baru muncul kalau hati anda lembut, kalau hatinya keras tidak peduli (http://corysha.wordpress.com). Allah tidak menerima daging dan darah hewan yang dikorbankan tetapi menerima ketulusan dan keikhlasan orang yang berqurban untuk mendekatkan diri kepadaNya.
Qurban dan Keshalehan Sosial
ketika suatu masyarakat atau takmir masjid membentuk kepanitiaan mengadakan qurban, yaitu menyembelih hewan dengan jumlah yang cukup biasanya daging –daging itu dibagikan kepada masyarakat setempat buat dinikmati di rumah masing –masing, diolah sesuai selera penerima sehingga bisa mengurangi beban masyarakat yang kurang mampu untuk membeli daging di pasar karena harganya yang cukup mahal.
(gambar sapi yang sedang di sembelih buat qurban)
(gambar sapi setelah di sembelih)
(gambar sapi setelah dikuliti buat diambil dagingnya)
(Daging sapi siap dipotong buat dibagikan kepada masyarakat)
(Gambar daging yang dibungkus plastik siap diberikan)
(Masyarakat lagi antrian untuk mengambil daging sapi)
(Para bapak mengambil dengan penuh kebahagiaan)
Di samping itu, ada satu keshalehan sosial yang cukup menarik di masyarakat perkampungan di Madura – kegiatan ini biasanya disebut dengan Ter aterkalau diartikan adalah aktivitas seseorang member atau mengantarkan makanan kepada orang lain, yaitu beberapa tetangga terdekatnya dari hasil olahan yang dibuatnya sendiri sehingga setiap tetangga bisa merasakan sekaligus menambah kehidupan bermasyarakat selain itu, budaya berkunjung ke setiap tetangga dan menikmati berbagai jenis makanan juga menjadi penghormatan dalam bertetangga di masyarakat, apabila salah seorang tidak berkunjung biasanya setiap tetangga menitipkan salam agar orang itu datang dan bersilaturrahmi ke rumahnya. Biasanya orang itu berkunjung bersama keluarganya maupun sendirian saja.
Ahmad Fendi, Anggota Nak-Kanak Blogger Madura | Plat-M