Arek Lancor, Monumen Kabupaten Pamekasan

PAMEKASAN - Kabupaten ketiga setelah Bangkalan dan Sampang, kita akan sampai di Pamekasan.

Kalau di Jakarta, ada Monas sebagai landmark kota. Paris punya menara Eiffel yang legendaris, patung Liberty menjadi simbol New York. Pamekasan punya monumen Arek Lancor. Penasaran?

Monumen Arek Lancor adalah monumen perjuangan yang merupakan tugu peringatan kepahlawanan rakyat Madura dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

Monumen itu berbentuk lima Celurit yang berdiri tegak di pusat kota Pamekasan dan di apit oleh pusat ibadah dua agama terbesar didunia, yaitu Masjid Agung Asy Syuhada'?(Masjid Jami') yang merupakan tempat ibadah umat Muslim di Pamekasan dan Gereja Katolik Maria Ratu Para Rasul yang merupakan pusat ibadah umat Kristen terbesar di Pamekasan. Secara Geografis, Masjid Jami' tersebut terletak di sebelah barat Arek Lancor, sedangkan di sebelah timur berdiri tegak Gereja umat Kristen. Kedua umat tersebut hidup berdampingan dengan damai tanpa ada konflik baik dalam kehidupan keseharian termasuk juga dalam peribadatannya. Toleransi itu sangat indah!

Filosofi Arek Lancor photo tepianarlan_zps612c870b.jpg


Arek Lancor? menjulang di tengah taman yang melingkar sebagai pusat kota pemekasan. Taman itu dilengkapi dengan jalan yang membentuk lafadz Allah. Sebenarnya Arek Lancor merupakan bahasa Madura yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi celurit. Lima kobaran itu berbentuk kobaran api yang saling berhadapan dan terdapat ujungruncing yang mengarah keatas. Arek Lancor merupakan suatu lambang yang mewakili seluruh pribadi masyarakat Pamekasan dan merupakan senjata masyarakat Madura pada umumnya, tidak sebatas digunakan masyarakat Pamekasan.

Masyarakat Madura mengenal celurit pada abad ke-8 M. abad ini adalah abad penindasan pemerintah Belanda terhadap masyarakat jawa timur termasuk juga Madura. Pemerintah belanda memaksa penduduk madura untuk bekerja di sawahnya yang dibelinya secara paksa dan memukul bahkan menganiaya yang berani membantah perintah belanda hingga akhirnya lahir seorang tokoh Madura yang gagah berani melawan penindasan tersebut yaitu "Pak Sakera".

Ini tokoh legendaris masyarakat Madura yang memunyai jasa besar dalam memberantas penindasan dan membela yang lemah. Sakera sebagai orang yang berani, ia dengan tegas dan tanpa ragu membunuh antek-antek Belanda yang menindas masyarakat lemah. Sedangkan senjata yang digunakannya ialah Celurit. Saat itu lah arek lancor menjadi senjata perjuangan untuk membasmi ketidakadilan serta penindasan. Sejak saat itulah masyarakat yang awalnya tidak berani melawan sifat Belanda dzalim, masyarakat mulai berkobar untuk meghadapi penjajah dengan gagah dan berani dengan menggunakan Celurit. Gerakan masyarakat celurit ini lah yang mampu membuat Belanda kwalahan menganinya. (BR/NWA)

[caption id="" align="aligncenter" width="614"] Kopdar Plat-M RT Pamekasan di Monumen Arek Lancor[/caption]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama