Lomba Miniatur Ul-Daul Warnai Malam Takbiran di Pamekasan

[caption id="attachment_4421" align="aligncenter" width="560"]ul daul semarak 1 syawal pamekasan Unik: Ul-daul mini karya anak-anak Pamekasan[/caption]

Bulan Syawal adalah bulan Hijriyah (Islam) yang selalu ditunggu kedatangnya oleh semua umat muslim sedunia, khususnya umat muslim di Madura. Setelah sebulan melaksanakan ibadah Puasa di bulan Ramadhan, pada awal bulan Syawal inilah umat Islam merayakan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa yaitu 1 Syawal (Lebaran), banyak hal yang dilakukan oleh umat muslim seperti melakukan Takbir keliling dan merayakan 1 Syawal dengan menyalakan kembang api. Begitupun umat muslim di Madura, berkeliling di pusat kota dengan Mengumandangkan Takbir.



Pusat kota Pamekasan setiap tahunnya pada bulan 1 Syawal (Malam Lebaran) selalu dipadati penduduk yang datang dari pelosok-pelosok desa untuk merayakan hari kemenangan itu di sana. Biasanya para Pemuda-pemudi yang banyak memadati pusat kota tersebut yang kebanyakan hanya berkumpul-kumpul biasa dan bahkan merayakan hari kemenagan itu dengan hal yang negatif sedangkan Para orang tua bertakbir dimasjid-masjid dekat rumah mereka.

https://twitter.com/plat_m/status/365826099659300864

Dan untuk mengurangi dampak negatif untuk para pemuda-pemudi sebagai generasi, salah satu Komunitas Seni dan Budaya yang ada di Desa Plakpak, Pegantenan, Pamekasan (Komunitas Paddhang Bulan). Merekrut banyak pemuda-pemudi untuk bergabung mengisi kekosongan pada? bulan Ramadhan dengan mengadakan Tadurus Ilmiah dan Sharing Pengetahuan selama bulan Ramadhan. Sedangkan pada 1 Syawal (Malam Lebaran) komunitas Paddhang Bulan mengajak kembali para pemuda pemudi untuk ikut memeriahkan Malam 1 Syawal dengan mengadakan Lomba Miniatur Ul-Daul yang dikemas dengan "Semarak 1 Syawal". Ahmad Kekal Hamdani (Seniman Jogja) selaku ketua umum dari Komunitas Paddhang Bulan menuturkan bahwa Tujuan diadakannya Lomba Miniatur Ul-Daul ini untuk Melestarikan Musik Tradisional Madura, memperkenalkan kepada bakal calon Generasi dan untuk mempererat tali Silaturrahmi sesama umat muslim. (Baca juga Mengenal Ul-Daul, Musik Tradisional Berlatarkan Etnik)

https://twitter.com/plat_m/status/365826435170058241

Hal itu disambut baik oleh Masyarakat karena Musik Tradisional Madura khususnya sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke musik yang lebih modern seperti sekarang ini kita rasakan. Untuk tahun ini kegiatan itu didukung penuh oleh salah satu operator dan Komunitas Blogger Madura (Plat-M) dan diikuti oleh 13 peserta Miniatur Ul-Daul dari beberapa desa.



Terima kasih kepada sponsor, panitia dan semua yang mendukung acara ini, Semoga Budaya Madura tetap dilestarikan dan disukai oleh orang-orang di luar Madura. (BA/WA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama