Alasan Mengapa Orang Madura Ingin Sekali Naik Haji

 

Hasil gambar untuk ka'bah

Orang Madura di kenal dengan ibadahnya yang sangat khusyuk. Saking khusyuknya, mereka bahkan membuat rumah yang selalu dibarengi dengan musholla di bagian luar rumah (rumah Taneyan Lanjheng khas Madura). Pokoknya Hampir di setiap rumah mereka, pasti ada musholla untuk mempermudah mereka sholat dan mengingat Allah S.W.T.

Dalam hadist yang di riwayatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam, bersabda;

“Wahai manusia, telah diwajibkan atas kalian berhaji maka berhajilah”, kemudian ada seorang bertanya: “Apakah setiap tahun Wahai Rasulullah?”, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menjawab sampai ditanya tiga kali, barulah setelah itu beliau menjawab: “Jika aku katakan: “Iya”, maka niscaya akan diwajibkan setiap tahun belum tentu kalian sanggup, maka biarkanlah apa yang sudah aku tinggalkan untuk kalian, karena sesungguhnya telah binasa orang-orang sebelum kalian, akibat banyaknya pertanyaan dan penyelisihan mereka terhadap nabi mereka, maka jika aku perintahkan kalian dengan sesuatu, kerjakanlah darinya sesuai dengan kemampuan kalian dan jika aku telah melarang kalian akan sesuatu maka tinggalkanlah”. (HR. Muslim)

Dalam perintah tersebut maka orang madura ingin mendapatkan pahala-pahala Allah karena mereka yakin bahwa ketika kita ingin menyempurnakan ibadah sesempurna mungkin untuk mendapatkan keridhoaan Allah.

Biasanya setelah orang madura datang haji, mereka kemudian mendapatkan gelar dengan sebutan “Pak Towan” untuk laki-laki, sedangkan “Bu Towan” untuk perempuan.

Selain itu masyarakat Madura percaya bahwa dengan datang ke ka’bah dapat memberikan banyak rezeki, kesabaran, serta ketentraman baik lahir maupun batin. Oleh sebab itulah masyarakat madura sangat berlomba-lomba untuk datang ke rumah Allah swt.

1 Komentar

  1. Yang saya tidak tahu alasannya sampai sekarang, kenapa kalau haji dipanggil tuan? Saudara saya awalnya saya panggil mas, setelah jadi haji sekarang saya manggil mas tuan.

    Yang agak beda kalau sebelumnya panggil anom (paman), kenapa jadi panggil hali?

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama