Catatan Ngabuburit Pamekasan: Ini Adalah Pertamakalinya!

 


Pamekasan, kota ini sangat menarik jika kita ingin membahasnya. Tapi kali ini bukan itu yang ingin disampaikan. Melainkan kota ini adalah tempat pertama acara Plat-M diluar kabupaten Bangkalan.

Sejak didirikan tahun 2009, Bangkalan selalu menjadi primadona tempat berbagai acara sampai tahun 2012 ini. Ngabuburit adalah acara yang digelar pertamakalinya di luar Bangkalan. Dibantu teman-teman RT Pamekasan acara diadakan di Balai Rejo pada Jum’at 10 Agustus 2012 kemarin.

Berbagai perwakilan dari empat kabupaten hadir, beberapa berangkat langsung dari Bangkalan, Sampang dan juga ada yang berasal dari Sumenep. So, acara kemarin bisa dikatakan kopdar pegiat IT se-Madura.

Saya diberi kesempatan untuk sharing tentang perkembangan internet sampai bagaimana seharusnya berinternet sehat itu. Beberapa literatur yang saya gunakan diambil dari slide Donny BU. Para peserta terlihat begitu antusias untuk menyaksikan saya presentasi. Fasilitas free wi-fi yang ditawarkan oleh Balai Rejo membuat peserta langsung bisa liveTweet pada saat acara yang juga dihadiri Kepala Telkom Pamekasan itu.


Dipandu oleh MC, Faqih acara dilanjutkan dengan sesi talkshow tentang pendaki cilik dari Madura.  Namanya Arya Cahaya Mulya Sugiarto, baru umur 7 tahun dan kelas 2 SD, asli Pademawu, Pamekasan. Arya saat itu didampingi oleh Bapaknya Ach. Agus Sugianto tampil di depan peserta dengan berpakaian kemeja orange. Begitu santai dan elegan terlihat. Arya membuka sesinya dengan mengucapkan salam kepada peserta yang sangat antusia mendengar setiap perkataan yang keluar dari mulut Arya. Perkataannya begitu lugu khas anak-anak. Tapi yang membedakan Arya dengan anak-anak seusianya adalah dia sudah mendaki lebih dari 10 gunung di Indonesia. Sesuatu yang susah dicapai oleh seorang dewasa sekalipun.

Dimoderatori oleh Ketua RT Pamekasan, Awi sesinya menjadi sangat menarik. Pengakuan Ayah Arya mengundang tepuk tangan penonton. Bahwasannya, Arya ini kurang diperhatikan oleh masyarakat di Madura khususnya di Pamekasan. “Ini adalah pertamakalinya Saya dan Arya diundang oleh organisasi/komunitas diluar pecinta alam!, ucap Pak Agus.

Saya sempat bertanya bagaimana ceritanya sampai Arya bisa mendaki gunung dan sudah tampil di seluruh televisi nasional maupun swasta.

Ayahnya bercerita lebih lengkap. Arya memang beda dengan anak-anak yang lain. Ketika Ayahnya mengajaknya pulang dan mengakhiri pendakian, tetapi Arya selalu menolak dan memaksa untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak. “Pernah dari pemerintah melarang saya untuk tidak mengajak Arya mendaki gunung, tapi Saya tidak tahu bagaimana cara menghentikan Arya untuk tidak mendaki gunung”, sambung Pak Agus.

Pengalaman menarik adalah ketika hanya dengan membawa bekal 5 buah, pisang Arya dan Bapaknya mendaki gunung selama 4 hari tanpa bantuan peralatan lain seperti tenda dan tas ransel layaknya pendaki gunung.

Kebiasaan menarik juga dilakukan Arya. Setiap bepergian Arya selalu menolak untuk pergi menggunakan motor atau mobil. Arya justru memilih menggunakan sepeda “onthel” untuk bepergian. Termasuk pergi ke acara ini.

Arya dan Bapaknya meminta dukungan seluruh masyarakat untuk bisa melanjutkan petualangan ini. rencana tahun depan Arya akan mendaki gunung Elbrust dan puncak tertinggi di Afrika Gunung Kilimanjaro. Semoga keinginan dan mimpi ini bisa tercapai dan mengharumkan nama Indonesia, khususnya Madura. Mari bersama Menduniakan Madura!

Sesi SocialPreneur melanjutkan sesi talkshow Arya. Materi ini disampaikan oleh Itsnain.

Sesi ini menjadi sesi penutup sebelum buka puasa dan pembagian doorprize. Termasuk doorprize gratis 30 hari berlanggangan speedy dari Telkom Pamekasan. Acara yang menarik!

Foto-foto:

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama