Pesantren Jatim – Jateng “Melek IT”


Kata siapa pesantren itu “katro”?. Loe kira pesantren itu “ngga gaul”?. Siapa bilang pesantren itu “kuper”?. Katanya pesantren itu ngga melek IT?. Kalau itu yang ada dalam pikiran anda bersiap-siaplah anda malu dan kecewa.

Waktu berubah. Kehidupan bergerak dimanis kejam. Meninggalkan masa lalu begitu cepat. Teknologi juga bergerak pesat. Dampaknya sangat jelas. Perubahan akhlaqul karimah, kehidupan sosial, peradaban umat menjadi bukti shahih. Pesantren tahu itu. Tidak ada jalan lain untuk tetap mempelajari teknologi. Dengan mengetahui dampak positif dan negatif teknologi, pesantren bisa mengambil langkah selanjutnya yaitu edukasi yang benar kepada santri-santrinya. Pesantren tahu peran dan dampak teknologi bagi peradaban umat. Oleh karena itu pesantren-pesantren dalam naungan Majelis Muwasholah Baina Ulama Wal Muslimin yang didirikan oleh Al Alamah Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar Bin Muhammad Bin Salim Bin Hafidz Bin Syekh Abi Bakar Bin Salim (Yaman) bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Negeri (UPN) Veteran Jatim dan didukung oleh SpeedyTaqwa.com mengadakan roadshow yang bertajuk Workshop TIK Masuk Pesantren.

Di Indonesia Majelis Muwasholah Baina Ulama Wal Muslimin ini diketuai oleh Habib Sholeh Bin Muhammad Al Jufri Solo.

Dimulai saat bulan Ramadhan di Sidoarjo. Di PP.Nurul Ikhlas pimpinan KH. Mukhlas.Santri dan ustadz pengurus pondok pesantren belajar tentang pemanfaatan media internet untuk berdakwah. Menyiarkan agama Islam lewat media yang perkembangannya bagitu dahsyat dan luar biasa. Karena cara dan metode berdakwah konvensional, seperti Ulama ceramah di balik mimbar atau di atas panggung dengan audiens yang pasif mendengarkan dianggap sudah terlalu biasa. Perlu cara baru tetapi tetap dengan satu tujuan. Yaitu berdakwah. Internet menjadi satu dari sekian media yang bisa digunakan.

Ada dua hal yang fokus dipelajari selama 3 hari acara. Selain pemanfaatan intenet untuk berdakwah, juga akan dibagi pengetahuan tentang sosial media dan live streaming. Harapannya kedua hal tersebut dapat memberikan gambaran awal tentang bagaimana berdakwah menggunakan Facebook, Twitter, Blog, Email, dan live streaming. Selain itu juga salah satu output dari worskhop ini adalah menjalin komunikasi antar santri seluruh Indonesia yang tergabung dalam jaringan Majelis Muwasholah Baina Ulama Wal Muslimin lewat sebuah grup terbuka di Facebook yang diberi nama Komunitas Santri Informatika.

Setelah di Sidoarjo, roadshow sudah direncanakan ada 15 pesantren. 14 pesantren di Jawa Timur termasuk Madura dan 1 pesantren di Jawa Tengah akan diselesaikan tahun ini. Akhir september kemarin sudah diselenggarakan di PP. Langitan, Tuban. Seminggu selanjutnya diadakan di Madura tepatnya di PP. Al-Haramain, Sampang, Madura. Tahun depan harapannya Majelis Muwasholah Baina Ulama Wal Muslimin dapat menjamah seluruh Pulau Jawa. Semoga gerakan yang baik ini bisa berjalan lancar dan terealisasi. Dan wahai komunitas blogger di berbagai daerah harus mendukung program ini. InsyaAllah ada jalan!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama