Bagaimana seorang Kiai terkemuka bisa masuk penjara? Mungkin itu yang akan terngiang di benak anda. Saya-pun penasaran saat membaca judul tersebut di buku kumpulan Karomah beliau, Kiai Kholil.
Ceritanya seperti berikut..
Beberapa pelarian pejuang kemerdekaan dari Jawa bersembunyi di pesantren Kiai Kholil. Kompeni Belanda, rupanya mencium kabar itu. Tentara Belanda berupaya keras untuk menangkap para pejuang kemerdekaan yang bersembunyi itu. Rencana penangkapan diupayakan secepat mungkin.
Setelah yakin bersembunyi di pesantren, tentara Belanda memasuki pesantren Kiai Kholil. Seluruh pojok pesantren digerebek. Ternyata tidak menemukan apa-apa. Hal itu membuat Kompeni marah besar. Karena kejengkelannya, akhirnya membawa pimpinanpesantren, yaitu Kiai Kholil untuk ditahan. Dengan siasat ini, mereka berharap ditahannya Kiai, para pejuang segera menyerahkan diri.
Ketika Kiai dimasukkan ke dalam tahanan, maka beberapa peristiwa ganjil mulai muncul. Hal ini membuat susah petugas penjara. Mula-mula ketika Kiai masuk ke dalam tahanan, semua pintu tahanan tidak bisa ditutup. Dengan demikian, pintu tahanan dalam keadaan terbuka terus-menerus. Kompeni Belanda harus terjaga siang dan malam secara terus-menerus. Sebab jika tidak, maka tahanan bisa melarikan diri.
Pada hari berikutnya, sejak Kiai ditahan, ribuan orang dari Madura dan Jawa berdatangan untuk menjenguk dan mengirim makanan. Kejadian ini membuat kompeni merasa kewalahan mengatur orang sebanyak itu. Silih berganti setiap hari terus-menerus.
Akhirnya, kompeni membuat larangan berkunjung. Pelarangan itu, rupanya tidak menyelesaikan masalah. Masyarakat justru datang setiap harinya semakin banyak. Para pengunjung yang bermaksud berkunjung ke Kiai Kholil bergerombol di sekitar rumah tahahan. Bahkan, banyak yang minta ditahan bersama Kiai. Sikap nekad masyarakat yang mengunjungi Kiai jelas membuat Belanda makin kewalahan. Kompeni merasa khawatir, kalau dibiarkan berlarut-larut suasana akan semakin parah. Akhirnya, daripada pusing memikirkan hal yang sulit dimengerti oleh akal itu, kompeni Belanda melepaskan Kiai begitu saja.
Setelah kompeni mengeluarkan Kiai Kholil dari penjara, baru semua kegiatan berjalan sebagaimana biasanya. Demikian juga dengan pintu penjara sudah bisa ditutup kembali serta para pengunjung yang berjubel di sekitar penjara, kembali pulang ke rumahnya masing-masing.
Ceritanya begitu singkat bukan. Mungkin terdengar biasa saja, namun inilah yang istimewa. Bagaimana bisa pintu penjara tidak bisa ditutup? Inilah kemudahan dari Allah untuk kekasihNya. Allah berkehendak Kiai Kholil bebas, maka bebaslah Kiai Kholil dengan mudah dari penjara dengan cara yang unik. Subhanallah..
Sumber : Biografi dan Karomah Kiai Kholil Bangkalan
Ceritanya seperti berikut..
Beberapa pelarian pejuang kemerdekaan dari Jawa bersembunyi di pesantren Kiai Kholil. Kompeni Belanda, rupanya mencium kabar itu. Tentara Belanda berupaya keras untuk menangkap para pejuang kemerdekaan yang bersembunyi itu. Rencana penangkapan diupayakan secepat mungkin.
Setelah yakin bersembunyi di pesantren, tentara Belanda memasuki pesantren Kiai Kholil. Seluruh pojok pesantren digerebek. Ternyata tidak menemukan apa-apa. Hal itu membuat Kompeni marah besar. Karena kejengkelannya, akhirnya membawa pimpinanpesantren, yaitu Kiai Kholil untuk ditahan. Dengan siasat ini, mereka berharap ditahannya Kiai, para pejuang segera menyerahkan diri.
Ketika Kiai dimasukkan ke dalam tahanan, maka beberapa peristiwa ganjil mulai muncul. Hal ini membuat susah petugas penjara. Mula-mula ketika Kiai masuk ke dalam tahanan, semua pintu tahanan tidak bisa ditutup. Dengan demikian, pintu tahanan dalam keadaan terbuka terus-menerus. Kompeni Belanda harus terjaga siang dan malam secara terus-menerus. Sebab jika tidak, maka tahanan bisa melarikan diri.
Pada hari berikutnya, sejak Kiai ditahan, ribuan orang dari Madura dan Jawa berdatangan untuk menjenguk dan mengirim makanan. Kejadian ini membuat kompeni merasa kewalahan mengatur orang sebanyak itu. Silih berganti setiap hari terus-menerus.
Akhirnya, kompeni membuat larangan berkunjung. Pelarangan itu, rupanya tidak menyelesaikan masalah. Masyarakat justru datang setiap harinya semakin banyak. Para pengunjung yang bermaksud berkunjung ke Kiai Kholil bergerombol di sekitar rumah tahahan. Bahkan, banyak yang minta ditahan bersama Kiai. Sikap nekad masyarakat yang mengunjungi Kiai jelas membuat Belanda makin kewalahan. Kompeni merasa khawatir, kalau dibiarkan berlarut-larut suasana akan semakin parah. Akhirnya, daripada pusing memikirkan hal yang sulit dimengerti oleh akal itu, kompeni Belanda melepaskan Kiai begitu saja.
Setelah kompeni mengeluarkan Kiai Kholil dari penjara, baru semua kegiatan berjalan sebagaimana biasanya. Demikian juga dengan pintu penjara sudah bisa ditutup kembali serta para pengunjung yang berjubel di sekitar penjara, kembali pulang ke rumahnya masing-masing.
Ceritanya begitu singkat bukan. Mungkin terdengar biasa saja, namun inilah yang istimewa. Bagaimana bisa pintu penjara tidak bisa ditutup? Inilah kemudahan dari Allah untuk kekasihNya. Allah berkehendak Kiai Kholil bebas, maka bebaslah Kiai Kholil dengan mudah dari penjara dengan cara yang unik. Subhanallah..
Sumber : Biografi dan Karomah Kiai Kholil Bangkalan