Sate Lalat Khas Kabupaten Pamekasan

?sate lalat khas pamekasan


Sate lalat atau lebih dikenal dengan sebut sate laler, bukan berarti terbuat dari lalat, melainkan potonganya saja yang kecil-kecil menyerupai lalat. Sate lalat ini dikembangkan dan dipopulerkan oleh orang Pamekasan sekitar 25 tahun hingga sekarang, orang pertama kali yang mengembangkan sate lalat ini adalah P. Ento, belia asli Pamekasan, beliau berjualan dengan mengunakan alat-alat tradisional. Tidak mengunakan gerobak, tetapi menggunakan anyaman bambu lalu dipikul keliling kampung.

Awalnya sate lalat hanya ditemukan di Biskop Jaya Pamekasan, terus berkembang hingga sekarangdi temukan di setiap penjuru kota Pamekasan, salah satunya Jalan niaga I dan jalan niaga II.

Hal yang membedakan sate lalat dengan sate yang lain terletak pada sajiannya yang lebih gurih dan nikmat. Kelebihan itu diantaranya:

  1. Daging yang digunakan tidak hanya daging ayam dan kambing, tapi sudah menggunakan kelinci. Tentunya menjadi pembeda.

  2. Potongannya lebih kecil dari sate-sate biasa hingga menyerupai lalat

  3. Porsinya lebih banyak dari sate-sate biasa, biasanya per porsi 25 biji sedangkan sate biasa perporsinya hanya 10 biji

  4. Proses pembuatan bumbunya, tidak sama dengan sate-sate biasa. Sate lalat tidak menggunakan kacang goren, tapi menggunakan kacang yang terlebih dahulu disangar(disangrai) lalu di masak dengan air setelah itu di haluskan.


Begitulah perbedaannya, sate lalat dengan sate-sate lain. Sate lalat Seperti halnya sate-sate biasa dalam penyajianya, sate lalat biasa di sajikan kapada para konsumen dengan mengunakan lontong maupun nasi. dan ada satu lagi yang sangat penting sekali yaitu harganya sekitar 10 ribu rupiah per porsi, kita bisa menikmati sate khas Pamekasan, Madura ini. Datanglah ke Pamekasan, dan rasakan sensasi sate lalat ini!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama