Pembaruan Aturan Karapan Sapi Madura

 Pembaruan Aturan Karapan Sapi Madura - plat-m


Siapa yang tak kenal dengan Kerapan Sapi. Budaya ASLI Madura ini sudah sangat tersohor seantero jagad. Tradisi yang diwariskan turun-temurun dari nenek moyang. Hingga sekarang sudah menjadi prestise dan pesta tahunan rakyat Madura.


Namun, perhelatan akbar tahunan ini sedikit memberikan kesan tidak mengenakkan bagi para penikmatnya. Terutama tentang persiapan pelepasan sapi yang memakan waktu cukup lama. Tak jarang kita harus menunggu 30 - 60 menit atau bahkan lebih untuk satu kali pelepasan. Belum lagi panasnya cuaca dan stadion yang masih minim tempat berteduh. Sementara ada 48 pasang sapi bahkan lebih dalam satu perlombaan. Butuh waktu dua sampai tiga hari untuk menentukan pemenangnya.


Hingga akhirnya, solusi untuk mengatasi kejenuhan tersebut sekarang sudah ditemukan. Tepatnya pada tanggal 20 Februari 2016 lalu di Lapangan Pademawu, Pamekasan. Sebuah peraturan baru telah dicetuskan. Waktu pelepasan sepasang sapi tidak boleh lebih dari 15 menit. Apabila lebih dari 15 menit, maka peserta tersebut akan langsung didiskualifikasi dan tidak berhak melaju ke babak selanjutnya. Dan setelah perlombaan dimulai, peserta kerapan dilarang mengarak sapinya di arena pacu. Apalagi mencoba (mengetren) sapi dalam ketika perlombaan berlangsung.


Dengan adanya sistem baru tersebut, diharapkan dapat memecahkan masalah yang ada selama ini. Perlombaan yang biasanya memakan waktu dua sampai tiga hari, berhasil diselesaikan hanya dalam satu hari saja. Tak hanya di segi peraturan, namun juga akan terus berlanjut ke fasilitas dan sarana yang ada di stadion. Sehingga bisa lebih banyak lagi menarik minat wisatawan.


Layaknya pesta pada umumnya, harus direncakan sempurna dan terlaksana meriah. Tidak ada kesan buruk sebelum ataupun setelahnya. Yang ada hanya kegembiraan dalam melestarikan budaya nenek moyang kita.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama